Gunung Sibela ditetapkan sebagai daerah Cagar Alam pada tahun 1987 dengan luas 23.024 Ha. Gunung Sibela merupakan salah satu gunung yang tertinggi di Maluku Utara dengan ketinggian 2.118 meter di atas permukaan laut. Cagar Alam Gunung Sibela terletak di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Cagar alam ini juga mempunyai banyak sumber/mata air yang tetap mengalir ke beberapa sungai. Cagar alam ini sangat cocok sekali bagi para peneliti ataupun pecinta fotografer Flora dan Fauna.
Beraneka ragam jenis fauna sanggup ditemukan di Cagar Alam Gunung Sibela, seperti: Monyet (Macaca nigra sp.), Burung Nuri Ternate (Lorius garulus), Bayan (Eclectus roratus), Burung Raja (Cicinnurus regius), Kasturi Merah (Eos bornea), Kakatua Alba (Cacatua alba), Chattering Lory Lorius garrulus, Cacatua alba, Moluccan Scrubfowl (Eulipoa wallacei), Perkicit Violet (Eos squamata) dan sebagainya. Beberapa diantaranya populasinya menurun dan terancam punah alasannya ialah eksploitasi alam. Sedangkan untuk tanaman yang sanggup ditemukan misalnya: Matoa (Pometia pinnata), Gufasa (Vitex cofassus), Samama (Anthocephalus macrophyllus), Anggrek Alam serta adanya Cengkeh Alam yang sudah berumur cukup usang yang ditanam oleh penduduk (Cengkeh Avo).
Bagi pecinta pendakian gunung maka Gunung Sibela ialah salah satu yang masih misterius sampai ketika ini. Belum tercatat siapa orang pertama yang pernah mencapai puncak gunung ini. Ben Dowson ialah salah satu pendaki gunung yang pernah mencoba mendaki puncak gunung Sibela pada tahun 2010. Namun, penduduk setempat juga belum mengetahui jalan masuk terbaik untuk mencapai gunung tersebut. Salah satu sisi gunung terdapat tebing yang curam sempurna dibawah puncak dan kelihatannya agak tidak mungkin melewati jalur tersebut. Sedangkan, kalau dari sisi barat, penduduk desa menceritakan kisah ular rakasa dan setan yang menjaga sebuah danau misterius di kawah itu sendiri. Jadi, saran Ben Dowson kepada yang ingin trekking di daerah ini, sebaiknya menilik semua warta di aneka macam desa guna menghindari warta tidak sempurna yang pada balasannya menciptakan Anda kesulitan mendaki Gunung Sibela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar